Overhaul
Mesin adalah sebuah alat penghasil tenaga yang berfungsi berdasarkan perubahan bahan bakar dan energi panas menjadi energi mekanik kemudian disalurkan kebagian roda untuk menjalankan kendaraan.
Engine adalah salah satu komponen utama pada kendaraan selain sistem kelistrikan dan chasis serta body. Berikut ini akan kita bahas masalah engine dan bagian-bagianya. Materi ini berisi tentang bagian-bagian atau komponen yang terdapat pada engine. Kami juga menyertakan beberapa langkah overhaul engine. Bagi para pemula materi berikut cocok untuk dipelajari karena dilengkapi juga dengan evaluasi, sehingga memudahkan untuk mengetahui kemampuan dan pemahaman pembaca setelah mempelajari materi berikut.
Komponen Mesin
Mesin terutama mesin pada kendaraan roda empat Terdiri dari beberapa komponen utama dan komponen pelengkap, yaitu :
1. Kap Silinder / Cylinder Cup
2. Kepala Silinder / Cylinder Head
Bagian paling atas dari kontruksi mesin adalah kepala silinder. Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan tempat dudukan busi.
Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi, disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala silinder biasanya dibuat dari bahan Aluminium campuran, supaya tahan karat juga tahan pada suhu tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk membantu melepaskan panas pada mesin berpendingin udara.
1. Noken As
/ Cam Shaft
Noken As Atau Cam Shaft berfungsi untuk mengatur terbuka dan
tertutupnya Klep atau Valve sesuai dengan FO : 1342
2. Pully Noken As
Pully Noken As Berfungsi sebagai poros yang memutarkan
noken as, dan pully noken as ini dihubungkan dengan pully Crank Shaft / Sumbu
Engkol.
3. Katup / Valve
Katup Berfungsi Sebagai pengatur masuk dan keluarnya gas sebelum
terbakar dan sesudah terbakar.
4. Tuas penekan
Tuas Penekan berfungsi untuk membuka dan menutup valve,
sebagai penghubung antara valve dan noken as atau Cam Saft
5. Per Katup / Valve Spring
Per Katup berfungsi sebagai alat pembantu valve yang setelah
terbuka dan ingin menutup lubang katup agar cepat bisa menutup lubang.
6. Busi
Busi berfungsi sebagai alat pemercik bunga api pada saat
langkah kompresi.
3. Blok Silinder
Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium ringan dan dapat meradiasikan panas yang lebih efisien dibandingkan dengan besi tuang.
Blok silinder dilengkapi dengan rangka pada bagian luar untuk memberikan kekuatan pada mesin dan membantu meradiasikan panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang didalamnya terdapat torak yang dapat bergerak naik-turun. Silinder-silinder ditutup bagian atasnya oleh kepala silinder dengan meletakkan gasket kepala silinder (perpak/packing) diantara blok silinder dan kepala silinder.
Crankcase terpasang dibagian bawah blok silinder dan poros engkol dan bak oli termasuk crankcase. Poros nok juga diletakkan didalam blok silinder, ini hanya untuk tipe OHV (Over head Valve). Pada mesin modern poros nok berada didalam kepala silinder. Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) untuk membantu pendinginan. Perlengkapan lainnya seperti starter, altenator, pompa bensin, distributor dipasangkan pada bagian samping blok silinder.
Water jacket
Water Jacket (mantel pendingin) terdapat disekeliling silinder mesin dankepala silinder. Fungsi water Jacket ini adalah untuk mendinginkan bagian-bagian silinder dan ruang bakar. Mantel pendingin pada kepala silinderberhubungan dengan bak penampung bawah radiator
Piston / torak
Piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin pembakaran dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa. Tujuan piston dalam silinder adalah:
Mengubah volume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya piston menekan isi silinder. Piston yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan tersebut menjadi gaya (linear).
Membuka-tutup jalur aliran.
Kombinasi dari hal di atas.
Dengan fungsi tersebut, maka piston harus terpasang dengan rapat dalam silinder. Satu atau beberapa ring (cincin) dipasang pada piston agar sangat rapat dengan silinder. Pada silinder dengan temperatur kerja menengah ke atas, bahan ring terbuat dari logam, disebut dengan ring piston (piston ring). Sedangkan pada silinder dengan temperatur kerja rendah, umumnya bahan ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil (seal ring).
Ring Piston
Ring piston tidak dibuat tersambung secara utuh seperti sebuah
gelang, namun pada satu bagiannya dipotong . Potongan ini membuat bentuk ring
piston seperti sebuah gelang yang terputus pada satu sisi. Tujuan pemutusan
ring piston ini adalah agar terdapat celah bagi ring piston untuk melakukan
pemuaian di saat panas. Celah ini akan berubah ubah tergantung pada besarnya
dinding silinder pemuaian yang terjadi akibat panas pada mesin. Standar celah
yang umumnya pada suhu ruangan adalah 0,2 – 0,5 mm. Adapun tak semua celah ring
piston ini sama, tergantung pada spesifikasi dan karakteristik dari masing –
masing mesin.
Pada saat silinder blok di oversize maka celah antara
ujung ring piston inilah yang menjadi dasar pengukurannya. Silinder akan
dikorter atau di oversize sampai ukuran celah antara ujung ring piston mencapai
ukuran 0,2 – 0,5 mm. Pada saat anda melakukan pemeriksaan terhadap silinder
blok , maka celah ring piston ini dapat dijadikan dasar pemeriksaan dan
pengukuran untuk mengetahui apakah silinder blok perlu di korter atau tidak.
Jika celah antara ujung ring piston melebihi standar , maka sudah seharusnya
silinder blok dikorter dan piston serta ring piston pun harus diganti dengan
ukuran yang lebih besar.
Batang Torak / Connecting Rod
Batang piston, adalah komponen/part yang menghubungkan piston dengan poros engkol/crankshaft dibuat dengan bentuk "I" , terbuat dari baja spesial.
Crank Shaft / Sumbu Engkol
Sumbu engkol/crankshaft, mempunyai tugas penting yaitu mengubah gerakan lurus piston yang berada dalam silinder pada gerak kerja menjadi gerak putar dengan melalui batang-batang piston serta menjaga pergerakan piston dalam lengkah-langkah selanjutnya. Poros engkol terdiri dari pusat putaran dimana pada pena engkol dipasangkan batang piston. Bagian ujung depan poros engkol dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemasangan gigi pengatur (timing gear) yang berfungsi untuk menggerakan sumbu nok dan puli untuk menggerakan pompa air/alternator (waterpump). Sedangkan bagian ujung belakang dipasangkan dengan flens untuk pemasangan roda penerus (roda gila).
Pully Crank Shaft
Fly wheel/Roda Gila/Pala babi
Roda penerus/flywheel, merupakan piringan yang terbuat dari besi tuang dan dibaut pada ujung belakang poros engkol. Dimana poros engkol hanya mendapatkan tenaga putaran dari langkah kerja saja, agar supaya dapat bekerja pada langkah yang lainnya maka poros engkol harus dapat menyimpan day putaran yang diperolehnya. Bagian yang menyimpan tenaga putaran ini adalah roda penerus yang juga dilengkapi dengan gigi ring yang dipasangkan di bagian luar untuk perkatian dengan starter pinion.
4. Bak oli
Terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai penampung oli mesin yang terbuat dari baja press. Pada karter ini juga dilengkapi ventilasi untuk menghubungkan ruang dalam dengan udara luar. Karter dibaut dibawah bak engkol dan diantaranya diberikan gasket (pelapis karet) untuk menghindari kebocoran pada sambungan tersebut sehingga oli mesin tidak bocor merembes keluar.
Oil Filter
Filter atau saringan, adalah suatu peralatan yang bertugas untuk menyaring.
Oil Pump
gardan
Pengertian dan Fungsi Gardan | Dalam artikel berikut saya akan membahas tentang Gardan (Differential) pada kendaraan anda (mobil) dengan lebih merinci. Pada artikel ini menjelasakan tentang funsi dan komponen gardan.
Ok langsung aja deh.
Pengertian dan Fungsi Gardan |
Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda yang sebelumnya melewati transmisi dan propeller shaft . Sekedar untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol .
MENGAPA RODA DAPAT BERPUTAR DAN MENJALANKAN KENDARAAN?
Gerak putar poros engkol pada mesin ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan . Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda sesuai dengan beban dari kendaraan dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi dapat Anda ingat kembali urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda , sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.
Komponen Gardan
Adapun komponen - komponen utama gardan adalah sebagai berikut :
· Final gear : terdiri atas ring gear dan drive pinion .
· Differential gear : terdiri atas pinion gear , side gear dan differential carrier.
Ukuran dari sebuah differential atau gardan menggambarkan dari bobot atau berat kendaraan, mobil bertenaga diesel yang memiliki tubuh yang kekar memiliki gardan yang kekar, kuat, dan bandel. Sedangkan untuk mobil non komersial yang bertubuh lebih dinamis seperti minibus dan sedan memiliki gardan yang lebih kecil dan imut namun dalam proses pembagian putaran side gear kiri maupun side gear kanan keduanya memiliki kemampuan yang sama sama baik.
(Untuk saat ini gardan juga telah digunakan pada kendaraan roda tiga seperti becak komersial), berikut adalah fungsi dari differential atau gardan
• Merubah arah putaran mesin : Sebagaimana Anda ketahui bahwa posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan . Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran mesin menjadi searah dengan arah putaran roda ( yaitu maju ke depan ) .
• Memperbesar momen : Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros engkol mempunyai tenaga atau momen . Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan cepat adalah kecil , sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa selambat - lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm , berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi besar , maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus diperlambat. Di sisnlah gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.
• Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok : Pada saat mobil berbelok , putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama , sehingga mobil dapat membelok dengan baik.
Pengertian dan Fungsi Gardan |
LSD(Limited Slip Differential)
Viscous LSD
LSD
ini terbilang cukup nyaman apabila dipergunakan untuk harian, karena
menggunakan sejenis fluida/oil, dimana pada saat roda berputar secara
berlebihan, oli akan mengental dan menimbulkan efek mengunci pada roda
tersebut sehingga tengan disalurkan ke rod yang lainnya. kelemahan
terletak pada kemampuan untuk menahan slip yang tidak terlalu baik
dibanding dengan mekanism yang lain.
:hahai:
2. Clutched LSD
LSD
ini bereaksi terhadap torsi as kopel (peghubung mesin dengan gardan).
semakin cepat perputarannya,maka semakin keras penekanan kopling
(clutch). Kemampuan untuk menahan slip terbilang cukup baik, karena
ketika melakukan oversteer, sistem ini bekerja pada torsi dan kecepatan.
dan untuk drifting, LSD yang direkomendasikan adalah jenis ini karena
kemampuannya untuk men-sense torsi dan kecepatan. Kelemahannya terletak
pada maintenance-nya akibat kopling yang akan cepat aus.
:ngebut:
3.Geared LSD
LSD
type ini sangat kuat untuk menahan slip dan free maintenance. Walaupun
kenyamanannya berkurang cukup drastis, tetapi pengurangan/hambatan ke
tenaga lumayan bagus. LSD type ini sangat bergantung pada torsi, bukan
kecepatan tiap as roda. Jadi dengan kata lain, LSD ini sangat mumpuni
ketika dipakai dipermukaan kering, tetapi menjadi kebalikan ketika
dipakai dipermukaan licin. Keunggulan geared LSD yang tidak dimiliki
oleh Clutched LSD adalah bisa dipakai untuk mengatur torsi antara as
roda depan dan as roda belakang pada mobil-mobill 4WD /AWD.
:tank:
Cara Kerja System LSD :mupeng:
Berdasarkan
status inputnya, ada 3 jenis status LSD, yaitu Load, No Load & Over
Run. Dalam kondisi Load, maka Kinerja kopling akan sejajar dengan
perputaran dari as kopel. Sedangkan pada kondisi No Load, Kinerja
Kopling akan diturunkan menjadi kopling statis. Sedangkan untuk kondisi
Over Run, kinerja kopling punya kelakuan khusus yang akan cenderung
kearah 1 way, 1,5 way atau 2way.
LSD
1 way direkomendasikan untuk kendaraan berpenggerak roda depan (FWD)
dan tergolong type LSD yang sangat aman, karena system ini berkerja pada
saat berakselerasi saja. Untuk LSD 2way, type ini direkomendasikan bagi
para drifter. Dengan mempergunakan LSD type ini, dapat membantu para
drifter melakukan drifting dengan baik pada saat menikung, karena
systemnya mampu berkerja pada saat akselerasi dan deselerasi. Sedangkan
untuk LSD 1.5way, sifatnya lebih cenderung diantara ke-2 type LSD ini
dimana pada jenis ini lebih kuat disektor akselerasi daripada
deselerasi.
:mantap:
Penggunaan
LSD membuat pegangan kemudi semakin stabil karena daya yang dihasilkan
mesin akan dibagi pada roda kiri dan kanan, begitu juga pembagian tenaga
bagian depan dan belakang mobil.
Hasilnya,
respon menjadi lebih baik sehingga membuat mobil tetap stabil sekalipun
dipacu zig zag. LSD juga mampu membuat mobil tetap terkendali sekalipun
harus melewati medan berlumpur atau bersalju.
untuk itulah, biasanya mobil-mobil di Eropa dan Amerika untuk pabrikan standartnya sudah mengaplikasikan parts LSD..
di Indonesia perlukah? kembali ke masing2 individu lagi sepertinya,,
apalagi yang butuh akselerasinya tetap tidak hilang karena pembagian tenaga yang tidak rata antara roda kanan & kiri.
tune up mobil
TUNE-up
Alat Yang Digunakan Untuk Tune Up
Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya :
Fuller Gauge
Kunci Pas Ring
Obeng Min (-) dan Obeng Plus (+)
Tachometer
Timing Light
Tester Kompresi
Multi Tester
Hidro Meter
Prinsip Kerja Tune Up
Dalam pelaksanaannya bagian-bagian yang di periksa dalam system tune up mesin adalah sebagai kerikut :
System Pendinginan
Tali Kipas (Van Blet)
Saringan Udara (Air Filter)
Batteray
Celah Katub
Oli Mesin
Busi
Kabel Tegangan Tinggi
Distributor
Platina (Breaker Point)
Governor Adventure
Vacum Adventure
Mengetes Kompresi
Sudut Dwell
Sudut Pengapian
Memeriksa Sistem Pendinginan
Periksa tinggi air pendinginan pada tengki cadangan, jika kurang tambahkan hingga sampai batas garis full dan jangan lupa memeriksa kualitas air pendingin, apakah sudah berubah warna, menimbulkan karat, tercampus dengan oli atau kotoran/ gantilah air pendingin jika perlu.
Periksa klem selang radiator,sekaligus selangnya, apabilaterjadi kebocoran segera perbaiki, jika sudah rusak dapatdi ganti dengan yang baru.
Periksa cara kerja tutup radiator, dengan menggunakan alat tester tutup radiator, periksa tegangan pegas dankedudukan vakumpada tutup radiator dan jika tutup radiator rusak harus di ganti.
Memeriksa Tali Kipas
Periksa tali kipas (Van Bett) dari kehausan, retak, dan ketengangan ganti jika perlu.
Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N (10kg) di tengah-tengah poli pompa air dan altenator.
Pastikan tali kipas terpasang dengan benar.
Memeriksa Saringan Udara (Air Filter)
Buka dan bersihkan elemen saringan udara dengan menghembuskan udara bertekanan dari arah sebelah dalam.
Jika elemen rusak atausudah terlalu kotor dan susah untuk di bersihkan ganti dengan yang baru.
Memeriksa Batteray (ACCU)
Periksa batteray dari kemungkinan penyangga batteray berkarat, hubungan terminal longgar, terminal berkarat atau rusak.
Pariksa batas air ACCU, air ACCU yang normal harus berada antara batas atas dan batas bawah (Maks dan Mint).
Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sell.
Memeriksa Celah Katup
Periksalah celah katub sesuai denganurutan pengapian dan jumlah silinder pada kendaraan yang kita sedang tune up, jikaada celah kutup yangtidak sesuai maka disetel dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Persiapkan kunci-kunci yang dibutuhkan dan kain permbersih.
Lalu bukalah tutup kepala silinder.
Putar puli poros engkol sesuai dengan pada tanda top 1.
Lalu setel klep cilynder no 1 dan 2 (kutup masuk dan buang) sesuai dengan celah kutub yang di anjurkan oleh pabrik.
Putar puli 180o searah jarum jam, kemudian setel katub masuk dan buang yang bebas.
Lakukan kembali seperticara diatas, sampaisemua kutup selesai di setel.
Jangan lupa bersihkan alat yang sudah di pakai dan menyimpan pada tempatnya.
Memeriksa Oli Mesin
Periksa oli dari kemungkinan berkurang, tercampur dengan air atau sudah bekurang tingka pelumasannya.
Pada stik oli, oli harus berada pada antara L dan F, jika lebih rendah maka periksa kemungkinan ada kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F.
Memeriksa Busi
Bukalah busi dari tempatnya.
Periksalah elektroda tengah setiap busi dari pengikisan, pecah atau perselin (keramik) rusak gantilah bila perlu.
Bersihkan busi dengan sikat kawat halus bila di pakai lagi.
Setel celah elektroda busi dengan STT.
Memeriksa (Mengukur) Kabel Tegangan Tinggi
Lepaskan kabel tegangan tinggi dari tutup distributor.
Pada waktu melepas keble busi, tariklah dengan memegang bagian ujung atau pembungkus kabel, jangan memegang pada bagian tengah kabel.
Periksa tahanan kabel dengan menggunakan multi tester, tahan kabel harus berkurang dari 25kg setiap kabelnya.
Distributor
Periksalah tutup distributor dari kemungkinan retak, kotoran lubang kabel busi, karbon pada bagian dalam tutup distributor apakah masih sisa atau sudah terkikis.
Memeriksa (Mengukur) Celah Platina
Periksalah keadaan platina dari bolong, hangus karena terbakar, tidak rata (ada bagian yang tebal dan ada bagianyang tipis), jika perlu ganti.
Periksalah celah platina dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Putarlah puli poros engkol dan posisikan poros distributor pada salah satu sudutnya sampai celah pada platina terbuka penuh. Gunakan fuller gauge yang sesuai dengan ukuran yang di anjurkan oleh pabrik untuk mengukur celah platina.
Jika celah platina terlalu besar atau kecil, setel celah platina tersebut.
Jangan lupa memberikan sedikit gemuk pada poros distributor yang bersentuhan dengan bagian platina.
Gover Adventure
Periksalah governour adventure dari kotoran, kekurangan pelumas, apakah pegasnya masih berfungsi seperti seharusnya.
Vacum Adventure
Periksalah vacum dari kemungkinan tersumbat, hisapan bocor, berkarat atau rusak.
Periksalahjuga selang vakum jangan sampai selangnya sudah kaku, terdapat sobekan atau tersumbat.
Mengetes Kompresi
Lakukan tes kompresi dengan langkah – langkah :
Lepaskan kabel busi dari tempatnya satu persatu.
Masukan bagian bawah yang berderat dari alat tes kompresi ke dalam lubang busi, lalu putar dengan tangan sampai kencang.
Starter mesu sampai beberapa kali, dengan catatan pedal gas di tekan sampai penuh.
Lihat arah jarum pada tester berada pada angka berapa. Bila bagus dia menunjukan angka 11-12 BAR.
Tekan tombol pembuang gas, untuk mengembalikan posisi jarum jam ke angka nol.
Ulangi cara tersebut di atas untuk mengetes kompresi silinder yang lain.
Memeriksa Sudut Dwell
Pariksalah sudut dwell dengan tachmometer.
Sudut dwell yang di anjurkan adalah 52o kurang lebih 2o.
Memeriksa Sudut Pengapian
Periksalah sudut pengapian dengan timing light.
Sudut pengapian harus tepat derajatnya dengan mesin yang sedang kita tune up.
Dibawah ini adalah data teknis Tune-Up untuk Mobil Konvensional (menggunakan platina)
SISTEM PENDINGIN
Tinggi air pendingin sampai garis
atas (full), periksa kualitas, periksa kebocoran dengan Radiator Tester
(Standar : 0,75 - 1,05 Kg/Cm2, limit : 0,6 Kg/Cm2)
Tali kipas ukur
defleksi tali kipas pada 10 Kg ( 22 lb) pada tali kipas pompa air -
alternator : 5 - 7 mm ( baru ), 7 - 11 mm ( lama ). tali kipas poros
engkol - kompresor AC : 9 - 12 mm (baru), 12 - 16 mm ( lama )
SARINGAN UDARA
Bersihkan elemennya
BATERAI
Berat jenis : 1,25 - 1,27 pada 200 C. (dengan menggunakan Hidrometer)
Tinggi elektrolit : diantara Upper - lower
Tegangan Baterai
Kondisi terminal (+) dan (-)
Periksa kotak baterai (pastikan tidak retak atau mengembang)
OLI MESIN
Tinggi oli (sampai garis full)
Kualitas oli
BUSI
Celah busi 0,7 - 1,0 mm
Kebersihan busi
Kondisi ulir
Kondisi elektroda
KABEL TEGANGAN TINGGI
Ukur dengan Ohmmeter hasil baik bila : kurang dari 25 Kohm
CELAH PLATINA
0,4 - 0,5 mm
SUDUT DWELL
kurang lebih 460 - 580
SAAT PENGAPIAN
80 sebelum TMA
PUTARAN IDLE
750 rpm
CELAH KATUP
Hisap : 0,20 mm, Buang : 0,30 mm
TEKANAN KOMPRESI
Standar : 11 - 12,6 Kg/Cm2
Limit : 9,5 Kg/Cm2
Perbedaan tekanan antar silinder : kurang dari 1,0 Kg/Cm2
PENYETELAN CELAH KATUP
Pada kesempatan ini kami hanya akan menjelaskan cara penyetelan
celah katup yang konventional dan menggunakan shim saja, Perbedaan
penyetelan yang konventional dengan yang menggunakan shim diantaranya :
1. Sistem konventional dilakukan pada saat temperatur kerja mesin (panas)
2. Sistem menggunakan shim dilakukan pada saat mesin dalam kondisi dingin.
1. Penyetelan celah katup konvensional
Panaskan mesin hingga temperatur kerja mesin
Yakinkan baut kepala silinder dan baut rocker arm dalam kondisi keras.
Posisikan silinder no.1 pada TMA (lihat tanda pada pully)
Lakukan penyetelan dengan urutan dari depan; buang–hisap-hisap–buang
Untuk ukuran celahnya EX. 0.30 mm dan In. 0.20 mm
Kemudian putar pully 1 x putaran/360 derajat, posisikan silinder no. 4 pada TMA
Tune Up Motor bensin
Pemeriksaan tutup radiator
Langkah-langkah memeriksanya:
a. Cuci tutup radiator dengan air bila kotor.
b. Periksa kondisi bagian tutup radiator yaitu pada penguci dan katup katupnya.
Memeriksa kebocoran sistem pendingin
Fungsinya sebagai alat penyetabil / menjaga temperatur mesin supava tetap normal selama bekerja.
Alat Bahan Waktu
Kontak alat Mesin hidup
Langkah kerja
a. Periksa kebocoran radiator, slang — slang, paking kepala silinder & rumah termostat.
b. Periksa kebocoran seal pompa air pada seal mesin hidup, jika bocor air akan keluar melalui lubang pelepas.
Pemeriksaan ketinggian minyak pelumas
Langkah pemeriksaan:
a. Mesin dalam keadaan mati dan oli terkumpul pada kalter.
b. Tongkat pemeriksa oil (stek) kita angkat, jika kotor kita lap
dengan kain kemudian di masukkan lagi, angkat lagi stek tersebut dan
kita periksa.
Keterangan :
v Jika kondisi oli sudah berwarna hitam dan terasa ada kotoran / gram maka kondisi oil tersebut jelek.
v Untuk melihat ketinggian oil maka angkat stek oil dari mesin dan
periksa, jika masih batas ukur normal maka masih baik dan jika di bawah
normal maka harus di isi lagi (untuk mesin memiliki SAE 20 — 50).
Penyetelan celah katup
Bertujuan
v Mengetahui katup isap dan buang
v Menentukan katup yang dapat di setel
v Menyetel katup
Alat :
v Kontak alat
v Kunci sok 3/8
Bahan
v Motor bensin 4 tak 4 silinder
Langkah kerja:
v Cari besar celah kutup di dalam buku data (biasanya katup buang
0,3 dan katup isap 0,2) besar celah katup pada mesin panas dan dingin
berbeda
v Lepas tutup kepala silinder
v Putar puli searah jarum jam sampai tanda TMA
Gambar g. Arah putaran
v Topkan silinder 1 setel celah katup yang dapat disetel. Ciri
silinder pertam katup buang dan katup isap dapat di stel dan silinder
nomor 4 buang dan isap tidak dapat distel.
Pengetesan Kompresi
Bertujuan untuk mengetahui tekanan kompres
Kontak alat dan compresi tester
Langkah kerja :
v Hidupkan mesin sampai temperatur kerja (75 — 85 °C)
v Lepas semua busi dan silinder 1 sampai terakhir
v Gronkan kabel tegangan tinggi koil atau kabel (—) koil di lepas
v Pasang alat ukur kompresi tester pada lubang busi (ditekan rapat – rapat )
v Buka penuh katup gas dan ditahan
v Mesin distater sampai jarum bergerak minimum 3 kali kemudian baca
tekanannya (tekanan kompresi yang baik pada jenis motor Toyota Kijang
adalah 9 – 12 kg/cm2 dan perbedaan hasil tekanan kompresi pada masing —
masing silinder maksimum 1 kg/cm2)
Penyetelan Celah Busi
Bertujuan membersikan kotoran atau kerak pada celah busi
Alat : fuller (spark phug guager), kunci busi, sikat baja
Cara kerja :
Lepas busi pada masing — masing silinder dengan kunci busi
Bersihkan elektroda dan kerak dan kotoran (jangan memakai kertas gosok karena bisa menyebabkan elektroda cepat habis).
Setel celah busi (celah busi 0,06 — 0,80 mm).
Setelah diukur pasang kembaili busi pada masing-masing silinder.
Memeriksa Hambatan Kabel Busi
Pemeriksaan tahanan setiap penghantar, dan elektroda didalam tutup
distributor sampai strekerbusi, tahanan penghantar tidak boleh lebih 20
ksl jika tahanan tersebut terlalu besar maka lepas bagian penghantar dan
periksa satu persatu mencari yang rusak.
Keterangan : Jika tahanan tinggi dan tegangan besar maka mesin sulit hidup
Memeriksa busi dengan W meter / avorneter posisikan x I W dibaca
skala atas, kabel busi dikatakan bagus apabila jarum bergerak penuh ke
kanan (hasil °O)
Periksa kabel busi yang satu dengan yang lain mungkin ada arus yang terhubung karena hubungan singkat.
Memeriksa Rotor dan Tutup Distributor
Dengan menggunakan kontak alat ohm / avometer
Cara memeriksa:
Pemeriksaan dilakukan secara visual dilakukan dengan melihat kondisi fisik dan motor dan tutup dan kecetakan.
Dengan menggunakan ohm meter yaitu dengan mengukur hambatannya (sama dengan hambatan kabel busi).
Melepas dan Memasang Distributor
Berfungsi berbagi arus ke masing-masing busi dengan perantara motor.
Tujuan melepas distributor dan merakitnya dengan baik.
Alat Kontak alat
Cara kerja :
a. Melepas distributor
v Kontak dalam posisi off
v Buka tutup distributor
v Lepas baut pengikat lalu angkat distributor
b. Pemasangan distributor
v Topkan kompresi 1
v Kembalikan posisi saat pengapian (5-10) sebelum TMA
v Posisikan aduans vakum sejajar dengan mesin
v Posisikan rotor melintang terhadap mesin
v Cocokkan alur roda gigi poros distributor dengan alur roda giginya
tepat maka dengan sendirinya rotor akan menghadap busi no 2
v Pasang baut pengikat (jangan di keraskan)
v Setel saat pengapian (stel dengan lampu kontrol) kabel (+) lampu
kontrol ke (-) coil, kabel (-) lampu kontrol ke body, kunci kontak
posisi on, putar perhahan-lahan penuh ke kanan dan kembalikan kekiri
sampai mendapatkan lampu kontrol mulai menyala / platina terjadi
percikan bunga api.
Memeriksa dan Menyetel Saat Pengapian
Tujuan :
v Menyetel saat pengapian dengan timming light
Alat :
v Kontak alat
v Timming light
Bahan:
v Motor hidup
Cara penyetelan :
Pasang lampu timming light (kabel merah ke (+) batery, kabel hitam ke (—) batery, kabel busi pada timming di letakkan pada kabel busi no 1)
Setel putaran idle / kontrol
Lihat saat pengapian pada putaran idle, lihat tanda pengapian yang terletak pada puli roda gaya jika tanda tidak kelihatan warnai dengan kapur tulis
Kendorkan baut pengikat pada distributor sampai distributor dapat di pergerakkan. Jika pengapian tidak tepat, maka tepatkan saat pengapian dengan memutar distributor.
Memeriksa Advand Vacum
Advand vakum berfungsi untuk memajukan dan memundurkan saat pengapian berdasarkan beban mata / pembukaan gas karburator.
Pemeriksaan advand vacum pada saat distributor terpasang
Langkah kerja :
a. Lepas tutup distributor
b. Lepas selang vokum yang menuju ke karburator
c. Isap slang tersebut
Pemeriksaan Advand Sentriftigal
Berfungsi sebagai memajukan / memundurkan saat pengapian berdasarkan putaran motor.
Tujuannya memeriksa advans sentrifugal sederhana
Langkah kerja :
Cara memeriksa
a. Pada distributor terpasang
Buka tutup distributor
Putar rotor dengan tangan searah putaran motor waktu mesin hidup 10-15˚ tahan kemudian lepas.
Sentrifugal akan baik jika rotor di lepas maka rotor akan kembali seperti semula.
Jika tidak kembali guvernor harus di ganti atau perbaiki.
Memeriksa dan menytel celah platina
Fungsi platina untuk memutus dan menghubungkan arus listrik primer coil
Cara memeriksa celah platina untuk mendapatkan dwell yang baik 0,4-0,5 mm
Cara menyetel platina :
Posisikan mesin mati konci kontak off
Lepas tutup distributor dan distributor
Posisikan platina membuka dengan cara memutar poros engkol
Longgarkan baut pengikat platina dan stel pada alur platina
Keraskan baut pengikat platina pasang rotor dan tutup distributor
Periksa percikan bunga api pada kabel koil
Hidupkan mesin periksa kembali sudut dwell.
Memeriksa dan menyetel sudut dwell
a. Tujuan :
Mengetes sudut dwell dengan pengetes dwell
b. Alat :
Pengetes dwell
Kontak alat
c. Bahan :
Mesin hidup
d. Langkah penyetelan :
Hidupkan mesin stasioner
Pasang alat ukur dwell tester (kabel (+) pengetes ke (-) coil, kabel pengetes (-) ice groun)
Tempatkan tombol ice dwell
Baca alat ukur (ukuran yang baik motor 4 tak ± 1-4)
Keterangan:
Jika melebihi 56 maka kondisi platina terlalu rapat dan akan
mengakibatkan icon platina cepat panas / aus. Jika kurang dari 52 maka
kondisi platina terlalu renggang dan mengakibatkan pengapian kecil.
Menyetel Campuran Udara pada Kalburator
Tujuan :
Menyetel campuran udara
Bahan :
Kotak alat
Cara penyetelan :
Hidupkan mesin dengan stationer sampai mencapai tujuan kerja (mesin hangat)
Putar baut setelah udara kekanan dengan menghitung jumlah putarannya berlahan-lahan dan salah satu tangan memegang gas, (semakin diputar kekanan penyetelan udara maka semakin miskin dan mesin cenderung mati).
Semakin baut di putar ke kanan mesin akan cenderung mati dan di imbangi dengan gerakan katup gas.
Setelah baut diputar penuh kekanan, putar berlawanan arah ke kiri secara perlahan-lahan sampai mendapatkan hidupnya mesin yang betul-betul normal (ciri-cirinya : aroma gas buang tidak pedih dimata, getaran pada mesin paling kecil, pembakaran elektroda pada busi berwarna putih dan kecoklat-coklatan dan kering).
Pada waktu di putar ke kiri harus di hitung jumlah putarannya.
Penyetelan Putaran Idle (Stationer)
Tujuan :
Menyetel campuran idle dan campuran bahan bakar tanpa pengetes gas buang.
Alat :
Kotak alat
Tech nonieter
Bahan :
Mobil / motor hidup
Langkah Pengukuran :
Hidupkan mesin stationer
Pasang alat ukur RPM Tester dan sklarnya posisi low tach kabel merah ke negatif coil kabel hitam kemasa / body.
Baca alat ukur RPM Tester kemudian hasil ukuran tersebut di kalikan 100
Putaran stationer yang baik adalah 700-800 rpm, untuk 4 tak 4 silinder.
Jika hasil ukur kurang / melebihi ukuran spesifikasi maka setel campuran idle dengan skrup penyetel yang terletak pada katup gas.
Langkah Penyetelan :
Putar skrup penyetelan kearah luar sampai putaran mulai turun / mesin hampir mati.
Putar skrup penyetel kearah dalam secara tahap demi tahap dengan setengah putaran tunggu sedikit dan perhatikan reaksi motor. Pada saat terdengar putaran mulai turun kendorkan skrup penyetel = setengah putaran untuk mendapatkan penyetelan campuran yang benar.